08 April, 2008

Appreciative Inquiry


Ini adalah ketiga kalinya saya mendengar tentang pendekatan appreciative inquiry dalam perencanaan, selain tentunya membaca sendiri dari referensi di beberapa situs internet.

Pendekatan perencanaan dengan AI lebih mengedepankan hal positif daripada negatif, lebih banyak menonjolkan apa yang sudah menjadi kekuatan dan capaian pada saat ini daripada sibuk berencana untuk menutupi kesenjangan.

Pendekatan ini selain akan membawa
kita pada rencana yang lebih realistis juga akan lebih banyak didukung karena pada awalnya tidak menciptakan konflik dan ketidaknyamanan.

Dengan AI perencanaan akan lebih realistis karena kita tidak berasumsi mendapatkan sesuatu yang memang tidak ada di organisasi, tetapi lebih mengoptimalkan apa yang ada. Tetapi, ini bukan berarti bahwa AI hanya akan membantu tercapainya hasil yang biasa-biasa saja. Justru dengan memanfaatkan kekuatan yang sudah ada hasilnya bisa lebih dahsyat daripada pendekatan "isi kesenjangan".

AI tidak mulai dari menciptakan konflik karena dia mulai dari apa yang sudah baik di dalam organisasi. Hal ini akan memabawa energi yang positif di dalam tim untuk maju lebih baik lagi ke depan.

Jelas AI harus dipertimbangkan untuk mengganti pendekatan perencanana konvensional yang sekarang banyak dipraktekan. Tapi saya sangat percaya bahwa sebelum mepraktekkan AI dalam pekerjaan, kita harus benar-benar mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus mulai malakukan revolusi cara berfikir diri sendiri termasuk cara kita melihat keluarga, sahabat, tetanggan dan lingkungan kita. Tanpa mempraktekkannya dengan hati maka AI hanya akan menjadi 'manual' baru yang dijalankan tanpa jiwa.

03 April, 2008

Pemda Perlu TIGA Standar Harga

Untuk organisasi sebesar pemerintah daerah yang mengelola anggaran cukup besar dengan puluhan sub-organisasi dan anggaran triliunan serta melibatkan ratusan jenis kegiatan diperlukan standarisasi harga.

Anda mungkin sudah pernah mengetahui bahwa pada saat ini seringkali ditemukan untuk kegiatan yang sama (misalnya: Pelatihan) memiliki anggaran yang beragam per satuan kinerja output (misalnya: hari orang pelatihan). Umumnya pelatihan untuk para bos sangat mahal dibandingkan para staf bawahan.

Pada saat ini, pemda memiliki dua standar harga yaitu standar harga yang berlaku umum untuk seluruh SKPD (satuan kerja pemerintah daerah) dan standar haraga yang berlaku khusus untuk SKPD-SKPD tertentu (misalnya: standar harga alat rontgen untuk dinas kesehatan atau rumah sakit). Intinya, kebanyakan standar harga hanya (atau kebanyakan) untuk standar harga barang.

Ini tidak cukup karena kegiatan juga perlu memiliki standar harga, sementara kegiatan memiliki struktur anggaran sendiri yang tidak cukup dengan satu item barang saja. Biasanya dalam satu kegiatan diperlukan tiga jenis belanja: pegawai, barang & jasa, dan modal.

Standar harga kegiatan juga penting untuk memadukan perencanaan dan penganggaran mulai dari musrenbang desa/kelurahan agar masyarakat desa bisa langsung memperkirakan jumlah anggaran yang diperlukan dari usulan mereka.

Standar harga pegawai masih belum jelas. Walaupun standar untuk gaji pokok, tunjangan jabatan dan tunjangan fungsional sudah jelas, tetapi ada banyak jenis belanja pegawai lain yang tidak diatur.

Oleh karena itu, saya mengusulkan agar pemda memiliki 3 jenis standar harga yaitu:
- Standar harga belanja pegawai
- Standar harga belanja barang/jasa (untuk satu satuan barang/jasa)
- Standar harga kegiatan.

Standar harga kegiatan bisa dibuat lewat Analisis Standar Biaya (ASB).

Analisis Organisasi Publik

Analisis Organisasi Publik


Pemerintah daerah adalah salah satu bentuk organisasi publik. Tugas mereka adalah menjalankan fungsi dan urusan pemerintah daerah seperti diatur dalam peraturan perundangan tentang pemerintahan daerah.

Pada umumnya pemerintah daerah diharapkan mengambil peran untuk fokus pada fungsi-fungsi pemenuhan kebutuhan dasar serta pelayanan-pelayanan dasar untuk masyarakat. Peran yang sangat penting untuk membebaskan masyarkat dari kerentanan.

Fungsi ini hanya akan efektif jika organisasi mereka berjalan secara efektif. Oleh karena itu diperlukan satu rancangan organisasi yang sesuai dengan tujuan dan strategi organisasi untuk memenuhi harapan warga masyarakat (baca: pembayar pajak).

Dengan teori dasar "structure follow strategy" saya menyusun satu panduan untuk melakukan analisis organisasi yang teridiri atas 4 tahapan:
- Analisis orientasi
- Analisis strategi
- Analisis organisasi
- Analsisi pengembangan SDM

Evaluasi RAPBD

Evaluasi RAPBD Pemerintah Kabupaten/Kota



Peraturan perundangan di bidang pengelolaan keuangan daerah dan pemerintahan daerah memberikan mandat kepada Gubernur untuk melakukan evaluasi terhadap RAPBD kabupaten/kota sebelum disahkan. Evaluasi dilakukan setelah ada pesetujuan antara kepala daerah dan DPRD. Fungsi evaluasi ini adalah bagian dari fungsi pembinaan dan pengawasan gubernur terhadap pemerintah kabupaten/kota.

Bersama dengan Erna Hermawati (kolega saya di GTZ ProBANGKIT/CB-Kaltim) baru menyelesaikan panduan evaluasi yang terdiri dari:
- Form spreadsheet data evaluasi
- Form evaluasi
- Panduan mengisi spreadsheet
- Panduan mengisi form evaluasi.

Panduan ini mengacu kepada Permendageri 16 tahun 2007 tentang tata cara evaluasi RAPBD/RAPBD-P dan Raper kepala daerah tentang penjabaran RAPBD/RAPBD-P. Selain mengacu pada permendageri tersebut, panduan juga mengacu pada belasan peraturan perundangan lainnya mulai dari UUD sampai peraturan menteri yang mengatur tentang pembatasan-pembatasan pada penganggaran.

Panduan juga berusaha menegakkan amanat undang-undang perencanaan agar proses perencanaan dan penganggaran dilakukan secara terpadu dan partisipatif.

Silakan kontak saya jika berminat.